Teori
Uses and Gratifications meripakan teori efek komunikasi massa yang berpodan
pada khalayak yang aktif memilih pesan media sesuai dengan kebutuhannya. Teori tersebut
dikenal dengan Teori Uses and Gratifications yang berasumsi bahwa khalayak
aktif dan penggunaan media adalah bertujuan untuk ditonjolkan. Karena setiap
individu memiliki derajat aktivitas dalam pemanfaatan media mereka.
Tahap Perkembangan Teori Uses and
Gratifications
Teori
Uses and Gratifications merupakan perpanjangan dari teori kebutuhan dan
motivasi yang dikembangkan Abraham Maslow pada tahun 1970 yang mengemukakan
bahwa manusia secara aktif mencari pemuasan kebutuhannya mulai lebih konkrit sampai
kepada hal-hal yang bersifat abstrak. Maslow
(1954) kemudian membagi kebutuhan manusia kedalam bentuk piramida yang
berkembang dalam suatu urutan hirarki dengan kebutuhan fisiologi.
Konsep
kebutuhan juga dikemukakan oleh Aldelfer (1972) yang membagi kedalam tiga
kategori kebutuhan yang dikenal dengan teori ERG, meliputi existence (E) atau eksistensi merupakan kebutuhan fisiologis, relatedness (R) yaitu keterkaitan
menyangkut hubungan kepada orang penting bagi kita, dan growth (G) yaitu pertumbuhan untuk produktif dan krreatif.
Jika
dikaitkan dengan media massa maka konsep kebutuhan akan manusia sebagai mahluk
yang aktif mencari kepuasan sesuai dengan pemikiran Katz, Blumer dan Gurevicth
dengan studi mereka tentang bagaimana manusia mengkonsumsi media massa. Para ilmuwan
komunikasi khususnya pendekatan Uses and
Gratifications yang menggunakan perbendaharaan dan hirarki kebutuhan psikologis.
Asumsi Teori Uses and Gratifications
Teori
Uses and Gratifications memberikan kerangka piker untuk memahami kapan dan
bagaimana individu mengkonsumsi produk-produk media menjadi lebih atau kurang
aktif dan berdampak pada meningkatnya atau menurunnya keterlibatan. Beberapa asumsi
Teori Uses and Gratifications yang dikemukakan oleh penemu dalam pendekatan ini
yaitu Katz, Blimer dan Gurevitch (1974), bahwa
terdapat lima asumsi dasar dalam Teori Uses and Gratifications yaitu :
1). Khalayak adalah aktif dan menggunakan media adalah bertujuan. 2). Inisiatif
atas keterlibatan pemuasan kebutuhan terhadap pemilihan media tertentu berada
ditangan khalayak. 3). Media dan sumber-sumber lain bersama-sama memenuhi
kebutuhan khalayak. 4). Orang-orang memiliki cukup kesadaran atas penggunaan
media, ketertarikan dan motif. Hal ini yang membuat para peneliti mendapatkan
gambaran lebih akurat atas penggunaan media tersebut. 5). Penilaian terhadap
isi media hanya dapat dilakukan oleh khalayak itu sendiri.
Konsep Khalayak
Aktif
Mark
Levy dan Sven Windahl (1985) memberikan gambaran terhadap konsep khalayak aktif
yaiitu adanya rasa suka rela dan orientasi yang selektif dari khalayak terhadap
proses komunikasi. Selanjutnya Jay G Blumer (1979) mengemukakan beberapa
aktifitas khalayak dimana konsumsi media akan terjadi yaitu : 1). Utility. Media mempunyai kegunaan dan
manusia dapat menempatkan media pada kegunaan tersebut. 2). Intentionality. Terjadi pada saat
motivasi utama manusia menentukan konsumsi dari isi media mereka. 3). Selectifity. Penggunaan media merupakan
refleksi dari ketertarikan dan preferensi mereka. 4). Imperviouses to influence. Khalayak membangun makna mereka atas isi
media dan makna tersebut mempengaruhi apa yang dipikirkan dan lakukan.
Teori
Uses and Gratifications memberikan perbedaan yang jelas antara aktifitas dan
derajat keaktifan. Aktifitas berkenaan dengan apa yang dilakukan oleh konsumen
media. Sedangkan derajat keaktifan yaitu kebebasan dan otonomi khalayak dalam
situasi komunikasi massa.
0 comments:
Post a Comment