Sering kita mendengar
istilah komunikasi massa, apalagi ditengah pesatnya perkembangan teknologi. Sejak
pertama istilah komunikasi massa tersebut digunakan, yakni pada awal tahun
1930-an, yang sejak saat itu ciri-ciri utamanya tidak berubah sampai saat ini. Untuk
memudahkan memahami tentang konsep komunikasi massa, maka kita harus mengetahui
terlebih dahulu konsep dan ciri-ciri media massa tersebut.
Sebelum kita memahami lebih
jauh apa itu komunikasi massa, maka terlebih dahulu kita melihat ciri utama
dari media massa. Dilihat dari akar katanya, yakni “media” dan “Massa” maka
kita dapat gambarkan bahwa ciri utama dari media massa adalah dapat menjangkau
banyak orang. Sehingga dalam hal ini khalayak
dipandang sebagai objek konsumen dan dapat dipengaruhi oleh terpaan pesan yang
dikirim melalui media. Pengirim pesan tidak lain adalah suatu lembaga penyiaran
(Media), atau seorang komunikator profesional, yakni jurnalis, produser,
presenter, artis, dan lain-lain yang dipekerjakan oleh lembaga tersebut. Apabila
bukan, maka suara masyarakat yang membeli saluran tersebut untuk keperluan
iklan, politisi, akademisi penceramah, pengacara dan lain sebagainya.
Pesan atau konten simbolis
dari komunikasi massa terkadang menghasilkan sesuatu yang telah terstandarisasi
(produksi massal) dan diulang dalam bentuk yang identik. Model dari komunikasi
massa ini bersifat satu arah.
Berangkat dari pemahaman
awal terkait media massa, maka secara sederhana, kita dapat mendefinisikan
komunikasi massa yaitu merupakan proses penyampaian informasi oleh komunikator melalui
media massa, baik media cetak maupun elektronik kepada penerima pesan yang
tentunya adalah orang banyak atau khalayak.
Janowitz, 1968
mendefinisikan komunikasi massa sebagai berikut: Komunikasi massa terdiri atas
lembaga dan teknik dari kelompok tertentu yang menggunakan alat teknologi
(pers, radio, telefisi, film dan sebagainya) untuk menyebarkan konten simbolik
kepada khalayak yang besar, heterogen dan sangat tersebar.
Secara singkat, proses
komunikasi massa dapat dilihat melalui ciri-ciri teoritis antara lain yaitu :
1). Distribusi dan penerimaan pesan dalam skala besar, 2). Aliran terjadi satu
arah, 3). Hubungan yang asimetris antara pengirim dan penerima, 4). Hubungan yang
tidak personal dan anonim dengan khalayak (pengirim dan penerima tidak saling
kenal), 5). Hubungan dengan khalayak yang bersifat jual beli atau
diperhitungkan, dan 6). Terdapat standarisasi dan komodifikasi konten.
Referensi : Denis McQuail,
Buku 1 Edisi 6