Model Kemungkinan Elaborasi merupakan
salah satu teori komunikasi yang membahas bagian model perubahan sikap dalam
diri seseorang ketika individu menerima suatu pesan. Asumsi yang dikemukakan
oleh Petty dan Cacioppo bahwa pada awalnya setiap individu berusaha memiliki
sikap yang tepat terhadap kondisi yang dihadapi, akan tetapi setiap individu
sesungguhnya selalu berusaha merasionalisasi kondisi yang dihadapinya. Model
Kemungkinan Elaborasi ini merupakan teori persuasi yang dapat dijadikan acuan
bagaimana mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam merespons suatu
pesan.
Dasar
Model Kemungkinan Elaborasi
Model Kemungkinan Elaborasi merupakan
model perubahan sikap yang terjadi dalam diri seseorang ini dikembangkan oleh
dua orang ahli Psikologi Sosial yaitu Richard Petty dan John Cacioppo yang
telah menjadi teori Persuasi paling populoler saat ini. Pada mulanya, kedua
ahli psikologi sosial tersebut hanya ingin melakukan suatu penelitian atau
pengujian tentang persuasi dengan konsep pesan yang memiliki argumentasi lengkap
atau berdasarkan kredibilitas sumber pengirim pesan. Selain melaukan
perbandingan, mereka juga mereka juga menemukan pola kognisi penerimaan pesan
dalam proses terpersuasi atau kemungkinan elaborasi tergantung pada cara
seseorang mengolah dan memproses pesan yang diterima.
Terdapat dua cara yang dikenal dengan
istilah rute sentral (centrtal route) adalah
merupakan elaborasi atau pemikiran kritis. Dalam hal ini, seseorang dalam
mengolah suatu pesan akan distimulus suatu informasi akan mendiskursuskan
terlebih dahulu alam aktifitas mentalnya, memilih, melakukan imajiner dengan
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari informasi tersebut. Selanjutnya
adalah rute peripheral (Peripheral Route)
yaitu suatu kecenderungan kognitif dimana penerimaan atau penolakan suatu
pesan lebih ditekankan pada kredibilitas pengirim pesan, reaksi lingkungan,
atau terpengaruh oleh faktor-faktor lain di luar argumentasi.
Motivasi
Untuk Elaborasi
Dalam hal ini, Petty dan Cacioppo berasumsi
bahwa pada mulanya setiap individu bersusaha memiliki sikap yang tepat atas
kondisi yang dihadapi, akan tetapi setiap individu sesungguhnya selalu berusaha
untuk merasionalisiasi situasi yang dihadapinya. Untuk mengelaborasi informasi,
maka beberapa hal yang harus dilakukan adalah keterlibatan atau relevansi
personal dari topik dengan orangnya. Jika seseorang memiliki kedekatan
emosional dengan isu atau informasi tersebut maka seseorang akan lebih
cenderung untuk mengelaborasi subtansi informasi dari pada siapa yang
memproduksi atau mentransmisinya, sedangkan apabila informasi yang diperoleh
tidak relevan dengan individu tersebut maka kredibilitas pengirim akan menjadi
alasan untuk memperhatikan informasi tersebut.
Kemampuan
Untuk Elaborasi
Disisi lain, masalah elaborasi informasi
tidak hanya masalah intelegensial melainkan seseorang focus terhadap suatu
tema, mengidentifikasi, mengkompilasi dan juga mempertimbangkan subtansi suatu
informasi yang ada kaitannya dengan peneguhan atau penghindaran terhadap objek
psikis. Kemampuan untuk mengelaborasi merupakan salah satu faktor yang berperan
dalam kemungkinan elaborasi informasi yang diperoleh atau diterima.
Tipe-Tipe
Elaborasi
Petty dan Cacioppo mempercayai bahwa
motivasi dan kemampuan memiliki kekuatan dalam meningkatkan kemungkinan pesan
akan dielaborasi dalam pikiran audiens. Proses elaborasi juga memungkinkan
terjadinya pemikiran yang bias, hal ini disitilahkan dengan top down thinking yaitu pola
kecenderungan pengambilan kesimpulan sebelum informasi tersedia dengan lengkap.
Sedangkan hal yang diharapkan adalah sebaliknya yaitu buttonm up thinking dengan menghilangkan kerangka piker tertentu
terlebih dahulu atas suatu objek sebelum objek tersebut berbicara tentang
dirinya sendiri.
Argumen
Pengelaborasian
Petty dan Cicaoppo dalam hal ini lebih
lanjut menegaskan bahwa terdapat tiga jenis argumentasi yang akan menentukan
proses elaborasi yaitu : 1). Pesan yang kuat (strong), merupakan dasar argumentasi yang dimiliki seseorang yang
dilandaskan pada pemikiran yang baik dan dilandasi dengan pengkajian secara
mendalam. 2). Pesan yang lemah (weak )yaitu
jika
terdapat sisi efeksi terhadap suatu isu. 3). Pesan netral atau biasa (neutral) yaitu jika terdapat perpaduan
pro dan kontra atau suatu issu untuk menguatkan sikap dasarnya.
Periferal
Cues
Menurut pemaparan Petty dan Cacioppo
Rute Periferal terjadi non elaborasi atau kurangnya pemikiran kritis akan
tetapi justru ditemukan banyak informasi yang banyak terpapar melalui mekanisme
ini, pada rute ini cenderung terjadi perubahan sikap bahkan perilaku dengan
mudah terjadi karena terbentuknya kesamaan emosi antara pengirim dan penerima
pesan.
Ini referensi nya dari mana? Harap balaas
ReplyDeleteiya betul tuh, bisa minta referensinya gak??dari buku apa ya? mohon di balas trimakasih :)
ReplyDeleteSetuju , referensinya gannn😄
ReplyDeletereferensinya gan :)
ReplyDelete